Yohanes Paulus II meminta perantaraan orang-orang Yahudi yang telah meninggal!

Gambar: Jerome Delay | AP, diunduh dari britannica.com

Bidah Yohanes Paulus II dan Sekte Vatikan II dengan para Yahudi, Pagan, Orang tidak Beriman, minggu dari tanggal 18/03/2004

Yohanes Paulus II, Pesan dalam Perayaan Hari Ulang Tahun ke-60 pembebasan Auschwitz, 27 January 2005: “Pada hari ini, saya mengulangi kata-kata tersebut. Tidak seorang pun diizinkan untuk mengabaikan tragedi Shoah [“Holocaust”]… Pada saat kunjungan saya ke Auschwitz-Birkenau, saya juga berkata bahwa seseorang harus berhenti di depan prasasti-prasasti ini. Saya sendiri juga melakukannya, bermeditasi dalam doa-doa, dan memercayakan kepada Kerahiman Ilahi semua korban dari bangsa-bangsa yang mengalami kekejaman perang. Saya juga berdoa agar, oleh perantaraan mereka, karunia perdamaian akan diberikan kepada dunia kita.[1]

Semua orang yang meninggal sebagai Yahudi terkutuk (de fide)

Paus Eugenius IV, Konsili Florence, “Cantate Domino”, 1441, ex cathedra:
“Ia [Gereja Roma yang Kudus] dengan teguh percaya, mengakui dan berkhotbah bahwa ‘semua orang yang berada di luar Gereja Katolik, bukan hanya orang-orang pagan tetapi juga Yahudi atau bidah dan skismatis, tidak dapat mengambil bagian di dalam kehidupan kekal dan akan masuk ke dalam api yang kekal yang telah disiapkan untuk iblis dan para malaikatnya,’ [Matius 25, 41] kecuali jika mereka bergabung ke dalam Gereja sebelum akhir hidup mereka … dan bahwa tidak seorang pun dapat diselamatkan, sebanyak apa pun ia telah berderma, walaupun ia telah menumpahkan darah dalam nama Kristus, kecuali jika ia telah bertekun di pangkuan dan di dalam kesatuan Gereja Katolik.”[2]

Yohanes Paulus II berdoa untuk perantaraan orang-orang Yahudi yang telah meninggal, yang jelas menunjukkan bahwa bukan hanya mereka diselamatkan (bidah) tetapi juga bahwa mereka dapat berdoa untuk dunia. Ini adalah bidah formal dan hal tersebut membuktikan kembali bahwa Yohanes Paulus II sama sekali tidak Katolik.

Catatan kaki:

[1] L’Osservatore Romano, 2 Februari 2005, hal. 5. Versi bahasa Inggris.

[2] Denzinger 714.